1. Asas Inovasi
Salah satu tuntutan pembaharuan pendidikan adalah adanya
potensi daripada usaha yang ditempuh didalam penyempurnaan system pendidikan
luar sekolah sesuai dengan sasaran yang dikehendaki. Hoyle, seorang guru besar
pada “The Open University”di Inggris menempatkan pengertian inovasi sebagai
salah satu elemen didalam pengertian “perubahan”. Ia menulis bahwa perubahan
adalah istilah generasi yang meliputi serangkaian konsep atau pengertian. Ia
menekankan bahwa kita harus menggunakan kata inovasi sebagai benda umum untuk
menunjukkan objek, ide, maupun praktek baru.
Jadi dapat dikatakan bahwa istilah inovasi tidak dapat
dipisahkan dari perkataan yaitu “ide baru” ke benda baru. Orang mencoba untuk
menjajagi dan menerapkan apakah itu dalam bentuk gagasan atau cara bekerja
dapat dianggap baru . karena dengan anggapan itu orang telah mencoba mencari
alternative untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi ataupun untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki. Sedangkan pemecahan suatu masalah mempunyai
implikasi kearah suatu perubahan.
Sebagai konsekwensi, tidak dapat diingkari lagi bahwa
selama ini perencana dan pelaksana pendidikan lebih banyak memusatkan
pikirannya pada perencanaan pendidikan formal dari pada pendidikan nonformal.
Kalaupun ada maka koordinasi dan harmonisasi antara kedua jenis pendidikan
tersebut tidak begitu banyak mendapat perhatian.
Dalam perencanaan system pendidikan, ada dua persoalan yang
menyangkut asas inovasi. Yaitu bagaimana cara mengintegrasikan dan mengharmonisasikan
program pendidikan formal dan nonformal bersama-sama didalam satu system
pendidikan nasional. Serta apakah integrasi dan harmonisasi kedua jenis program
pendidikan tersebut menjamin adanya efektivitas dan efisiensi bagi system
pendidikan nasional didalam memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi dan
didalam mencapai tujuan.
2. Asas Wawasan Masa Depan
Pada tahap ini,
kita dihadapkan pada persoalan apakah tuntutan minimal yang harus dipenuhi oleh
seseorang agar dia dapat dan mampu melaksanakanhak dan kewajibannya sebagai
individu dan warga negara. Didalam merencanakan dan mengembangkan
program-program pendidikan formal ataupun nonformal tingkatan minimal itu harus
selalu dihubungkan dengan jenis dan tingkat pengetahuan. Sikap serta jenis dan
tingkat keterampilan yang harus dikuasai oleh seseorang anggota masyarakat.
Elemen-elemen lain daripada
hasil perencanaan dan pengembangan kurikulum dalam corak pendidikan formal
kelihatannya masih sukar untuk diadakan adopsi secara langsung, misalnya tujuan
kurikuler, serta tujuan intruksional. Hal ini mengingat bahwa elemen-elemen
kurikulum terseabut memiliki keterbatasannya:
a.
penjabaran tujuan-tujuan kurikulum banyak dipengaruhi oleh
disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk bidang-bidang studi dan mata pelejaran.
Keterbatasan ini akan mempersulit kita untuk mengadakan adopsi langsung apabila
kita akan menekankan “life skill” misalnya didalam program-program pendidikan
nonformal.
b. Kurikulum tersebut hanya
mengandung tujuan-tujuan kurikuler dan intruksional yang terkait untuk anak
usia sekolah.
Studi kasus yang
telah banyak dilakuakan terhadap program pendidikan formal menunjukkan bahwa
secara potensi sasaraqn populasi pendidikan nonformal meliputi:
a.
Semua anggota masyarakat yang
tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan forma
disekolah.
b.
Semua anggota masyarakat yang
karena satu dan lain tidak dapat menyelesaikan studi pada tingkat pendidikan
tertentu secara bulat (drop out).
c.
Anggota masyarakat yang
meskipun telah menyelesaikan studi pada tingkat pendidikan tertentu masih
menganggap perlu untuk mendapatkan pendidikan melalui program pendidikan
nonformal. Hal ini disebabkan oleh semakin majunya perkembangan eonomi dan
teknologi, serta keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta produktivitas sebagai warga Negara.
Proses penyusunan
kebijakan pendidikan nonformal yang berorientasi kemasa depan dapat dilakukan
sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Meyer
dan Greenwood melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menetapkan tujuan umum.
Yaitu
memilih dan menentukan tujuan-tujuan yang luas dan berjangka panjang.
2. Menilai kebutuhan.
Yaitu menentukan perkiraan kebutuhan terhadap
pendidikan nonformal dimasa depan.
Yaitu masyarakat industri dan informasi.
3. Menetapkan
tujuan-tujuan khusus.
Ialah memilih dan menetapkan
target-target khusus, biasanya bersifat kuantitatif dan dapat diukur walaupun
tidak mengabaikan analisa kualitatif, serta dapat dilaksanakan dalam perspektif
waktu tertentu.
4. Merancang kegiatan
alternative.
Merupakan upaya kreatif
untuk mengidentifikasi berbagai kegiatan atau cara yang akan dilaksanakan dalam
mencapai tujuan khusus.
5. Memperkirakan
konsekwensi.
Merupakan upaya menganalisis berbagai
kemungkinan pengaruh positif dan pengaruh
negative dari kegiatan alternative.
6. Menetapkan
komponen-komponen program kegiatan
Yaitu memilih dan menentukan perangkat
yang dianggap paling tepat untuk melaksanakan kegiatan.
7. Melaksanakan
kegiatan
Mencakup pelaksanaan kegiatan alternative yang
terdiri atas urutan tindakan yang direncanakan tersendiri dalam perencanaan
administrative kegiatan tersebut.
8. Mengevaluasi
Menetapkan hasil nyata dan proses kegiatan
yang telah dipilih.
9. Mengkaji umpan
balik
Untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan
umum telah tercapai.
3. Asas Kebutuhan
Kebutuhan hidup
manusia merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Dalam buku yang berjudul “motivation and personality” Maslow
menjelaskan lima
tingkatan kebutuhan yang harus dan dapat dipenuhi oleh manusia dalam
mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Lima tingkatan kebutuhan itu dimulai
dari kebutuhan fisiologis/dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan social,
kebutuhan penghargaan, dan hingga ktingkat paling tinggi yaitu kebutuhan
aktualitas diri.
Terpenuhinya kebutuhan dasar merupakan syarat bagi seseorang untuk
memenuhi tingkat kebutuhan lainnya sehingga pada akhirnya dapat memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri.
Dalam
mengoperasionalkan arti kebutuhan, pakar psikologi Bradshaw mengklasifikasi kebutuhan kedalam empat tipe. Yaitu:
1. Kebutuhan normative
Timbul apabila seseorang
atau suatu kelompok orang berada dalam keadaan dibawah suatu ukuran yang telah
ditetapkan.
2. Kebutuhan terasa
Tipe ini
didefinisikan melalui wawancara dengan seseorang atau sekelompok yang mengenai
apa yang mereka inginkan.
3. Kebutuhan yang dinyatakan
Kebutuhan ini
hampir sama dengan keperluan dalam konsep ekonomi.
4. Kebutuhan
banding
Ini akan timbul
apabila karakteristik suatu populasi yang tidak menerima suatu layanan dalam
keadaan hampir sama dengan karakteristik populasi lain yang memperoleh layanan.
Dalam pendidikan
nonformal, identifikasi kebutuhan yang diantisipasi ini akan membantu dalam
mempersiapkan peserta didik agar mampu memantau lingkungan dan memahami
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dimasa depan. Kebutuhan ini juga
sangat diperlukan oleh para perencana pendidikan dan pembangunan untuk
menghindari kekagetan dimasa depan dalam perkembangan dan hasil pendidikan
dimasa depan.
4. Asas Relevansi
Asas relevansi
dengan pembangunan telah memberikan tekanan pada pentingnya program-program
pendidikan nonformal yang dikaitkan secara erat dengan pembangunan masyarakat.
Pembangunan ini dalam satu kesatuan wilayah.
Asas relevansi dengan pembangunan masyarakat mengandung tiga makna:
1.Bahwa kehadiran pendidikan nonformal didasarkan atas kebutuhan
masyarakat dan muncul karena tuntutan pembangunan masyarakat.
2. Program-program pendidikan nonformal berfungsi menggarap pengembangan
sumberdaya manusia yang menjadi pelaku utama dalam pembangunan masyarakat dan
sekaligus penerima pengaruh dari pembangunan masyarakat itu.
3. Isilah pendidikan nonformal lahir dimasyarakat industri.
Salah satu
sasaran yang ingin dicapai oleh pendidikan nonformal dalam pembangunan
masyarakat adalah tumbuhnya masyarakat gemar belajar (learning society).
Ditinjau dari proses belajar, masyarakat gemar belajar memiliki
beberapa cirri. Yaitu:
1.
Gemar mencari informasi yang
berhubungan dengan kepentingan kehidupannya.
2.
Mereka gemar menemukan
informasi baru melalui kegiatan membaca dari berbagai sumber.
3.
Gemar menulis dan menyampaikan
informasi.
4.
Gemar melakukan kegiatan
belajar secara berlanjut atas kesadaran bahwa belajar adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupannya.
Kegiatan untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar diawali oleh
upaya membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi. Sehingga mereka mampu
melakukan fungsi penyediaan sarana, produksi, dan pemasaran hasil.
BAB III
KESIMPULAN
Salah satu tuntutan
pembaharuan pendidikan adalah adanya potensi daripada usaha yang ditempuh
didalam penyempurnaan system pendidikan luar sekolah sesuai dengan sasaran yang
dikehendaki. Didalam merencanakan dan mengembangkan program-program pendidikan
formal ataupun nonformal tingkatan minimal itu harus selalu dihubungkan dengan
jenis dan tingkat pengetahuan. Sikap serta jenis dan tingkat keterampilan yang
harus dikuasai oleh seseorang anggota masyarakat.
Kebutuhan hidup
manusia merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan dasar
merupakan syarat bagi seseorang untuk memenuhi tingkat kebutuhan lainnya
sehingga pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Kegiatan untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar diawali oleh
upaya membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi. Sehingga mereka mampu
melakukan fungsi penyediaan sarana, produksi, dan pemasaran hasil.
Laju perkembangan
pendidikan nonformal disebabkan pula oleh asas yang digunakan yaitu kebutuhan,
pendidikan seumur hidup, dan relevansi dengan membangun masyarakat atau
pembangunan itu sendiri. Asas pendidikan yang telah dibahas di dalam makalah
ini adalah saling berkaitan dan saling menguatkan dalam menancapkan pendidikan
nonformal sebagai pendidikan pembangunan.
n339h3ipoen637 finger vibrator,horse dildo,penis pumps,sex chair,sex chair,sex chair,penis rings,female sex toys,dildos z413s4kjyrn102
BalasHapuszo684 wholesale nfl jerseys,nfl jerseys,wholesale nfl jerseys,cheap nfl jerseys,Cheap Jerseys from china,wholesale nfl jerseys,Cheap Jerseys free shipping,wholesale nfl jerseys,Cheap Jerseys china mb385
BalasHapus